Pada tahun 1955, Yayasan mendapat bantuan dari Bank Industri Negara, Kementerian Sosial RI, Yayasan Dana Bantuan Kementerian Sosial dan dari para pengusaha sehingga memungkinkan Pengurus Yayasan mulai membangun Gedung Balai Pengobatan, Apotek dan Kantor Pengurus Yayasan.
Duta Besar Rusia, D. Zukov turut memberi bantuan dalam pendirian fasilitas rawat inap (Paviliun Rusia) lewat Kementerian Luar Negeri, yang kemudian diberikan kepada Yayasan.
Dalam tahun yang sama, Yayasan mendapat bantuan dari BPM berupa pembangunan gedung dengan rencana awal akan digunakan untuk perumahan dokter, tetapi setelah selesai dibangun, atas persetujuan BPM, digunakan sebagai Klinik Bersalin untuk sementara waktu.

 

Sejak bulan Februari 1956, Balai Pengobatan Umum, Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) serta Apotek mulai dibuka untuk umum, namun peresmiannya baru dilakukan pada tanggal 17 Agustus 1956. Pada perkembangan lebih lanjut, 1 Oktober 1998 Apotek diintegrasikan dengan Depot Farmasi RS Jakarta dan menempati lantai dasar gedung baru RS Jakarta.
Balai Pengobatan Gigi terselenggara atas usaha Drg. Moestopo yang menjalin kerjasama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia. Sejak tahun tersebut, perhatian Pemerintah dan Masyarakat mulai meningkat hingga banyak bantuan yang diterima oleh Yayasan.
Dalam tahun yang sama, Yayasan mendapat bantuan dari STANVAC senilai US$ 25.000 yang digunakan untuk membeli mobil pick-up, 2 buah mobil ambulans serta membeli perlengkapan RS.

1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14