Perkembangan Tahun 1960 - 1970

Tahun 1960, pembangunan gedung untuk Bagian Umum dan Bagian Bersalin telah selesai dilaksanakan berkapasitas 50 tempat tidur berkat bantuan dari Yayasan Dana Bantuan Kementerian Sosial RI.

Tahun 1964, Sekolah Pembantu Perawat dikonversi menjadi Sekolah Bidan "Tjut Nyak Dien" hingga tahun 1977. Selarna beroperasi 13 tahun, Sekolah Bidan Tjut Nyak Dien telah menghasilkan lulusan sebanyak 219 Bidan dari 11 angkatan.

Pada tahun 1960, pembmgunan gedung yang akan dipergunakan untuk Bagian Umum dan Bagian Bersalin selesai dilaksanakan, berkapasitas 50 tempat tidur. Gedung tersebut merupakan bantuan kedua dari Yayasan Dana Bantuan Kementerian Sosial RI; penyerahan gedung tersebut dilakukan pada tanggal 7 Juli 1970 oleh Menteri Kesejahteraan RI Bapak. Moeljadi Djojomartono selaku Ketua Yayasan Dana Bantuan.

Disamping kemajuan yang telah dicapai, timbul masala yang cukup memprihatinkan, yaitu adanya berbagai Peraturan Pemerintah yang menetapkan Jalan Jendral Sudirman sebagai jalan Protokol. Bangunan yang ada disepanjang jalan terebut harus sesuai dengan ketentuan Tata Kota Jakara Raya yaitu memiliki ketinggian minimal 5 tingkat, disamping ditetapkannya uang sewa mulai tahun 1956 sampai dengan tahun 1962.

Tanah Yayasan RS Jakarta yang tersisa 5 ha, harus dibagi lagi dengan Yayasan Universitas Atma Jaya yang sanggup membayar retribusi kepada Pemerintah Jakarta Raya, sehingga akhirnya tinggal tersisa 1,9ha. Yayasan mendapat uang ganti rugi dari Yayasan Universitas Atma Jaya untuk membangun gedung 5 tingkat di lokasi tanah tersebut.

Perkembangan Tahun 1970 • 1980

Februari 1970, Yayasan mendapat musibah banjir besar, gedung-gedung Yayasan terendam banjir hingga mencapai ketinggian 80 cm. Untuk menjaga keselamatan pasien yang sedang dirawat di RS, terpaksa dilaksanakan evakuasi pasien ke KOMDAK Metro Jaya dan RS POLRI Kramat Jati, Jakarta Timur. Banjir besar yang melanda Yayasan itu membawa hikmah tersendiri sehingga mengundang bantuan baik dari Pemerintah maupun masyarakat serta mendapat kunjungan Ibu Tien Soeharto yang sekaligus juga memberikan bantuan uang serta obat - obatan.

Berbagai pihak yang turut berpartisipasi memberikan bantuan dalam perkembangan RS Jakarta antara lain: Lions Club, Karyawan BI, NOVIB, Pemda DKI, RS Dr Cipto Mangunkusumo, PT Asuransi Timur Jauh, Keluarga Almarhum Dr Boentaran, American Woman Ascociation dan Hellen Keller Foundation, PT Tugu Pratama dan pihak-pihak lain.
Karyawan Bank Indonesia secara bersama-sama mengumpulkan bantuan sehingga kemudian pada tahun 1970, berhasil dibuat bangunan ruang rawat yang memiliki kapasitas 6 tempat tidur. Berkaitan dengan rencana pembangunan gedung, maka dibuat Rencana Induk baru sesuai ketentuan Dinas Tata Kota DKI Jakarta. Pihak NOVIB dari Belanda menyatakan kesediaan untuk memberikan bantuan dana untuk pembangunan gedung utama berlantai 3 (tiga).
Dengan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. Cc 1/1/27/70 tanggal 18 Desember 1970,I Rumah Sakit Yayasan ditunjuk sebagai Rumah Sakir Pusat II Wilayah Jakarta Selatan. Sejak adanya keputusan terebut diatas, sebutan Rumah Sakit Yayasan diganti dengan Rumah Sakit ]akarta hingga saat ini.

1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14